Jumat, 19 Agustus 2016

Penyiar Cnn Ini Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Membawakan Berita Tentang Anak Suriah


Penyiar berita CNN terlihat tidak kuat menahan tangis tatkala  membacakan berita tentang Imran Qandisy, seorang anak laki-laki suriah yang selamat dari bombardir jet tentara rezim Suriah.

Ia menyayangkan kejadian ini dan mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab atas prilaku yang bertentangan dengan kemanusian ini.

Imran adalah anak Suriah berumur 5 tahun yang menjadi korban keganasan jet-jet tempur rezim dan sekutunya Rusia di Aleppo. Ia merupakan 1 dari 5 korban yang berhasil diefakuasi oleh relawan dari bawah puing-puing bangunan.

Dengan muka penuh debu dan darah. Imran kecil terdiam seribu bahasa di atas sebuah kursi orange di dalam ambulans. Ia terlihat bingung sembari sesekali mengusap darah yang mengalir dari pelipisnya.

Kamis, 18 Agustus 2016

Tentara Koalisi Hancurkan Satu-satunya Jembatan Penghubung Kota Aleppo dengan Wilayah Selatan


Koresponden Halab Today yang beroprasi di kota Aleppo melaporkan bahwa telah terjadi serangan udara oleh pesawat kwalisi yang menargetkan jembatan Khan Thoman yang merupakan satu-satunya jalur penghubung antara kota Aleppo dan wilayah bagian selatan Aleppo.

Wartawan mengabarkan bahwa pengeboman itu terjadi pada hari rabu pukul 02.00 dini hari waktu setempat dengan menggunakan rudal sekala besar.

Selain menyebabkan kerusakan di sebagian besar bahu jembatan dan terowongan yang ada di bawahnya, kejadian ini juga menewaskan beberapa warga sipil dan menghancurkan setidaknya 5 buah mobil yang penuh dengan sayuran yang rencananya akan dikirimkan ke daerah-daerah Aleppo yang masih terblokade .

Sumber: FP Aleppo Today

Video Menyayat Hati: Seorang Anak Korban Rudal Rezim Suriah yang Menggemparkan Dunia Maya


Akitivis Aleppo baru-baru ini menyebarkan sebuah video yang sangat menyayat hati. Tampak dalam rekaman video amatir itu seorang anak yang tengah duduk di dalam sebuah ambulans tidak lama setelah relawan menyelamatkannya dari reruntuhan rumah yang porak poranda dihantam rudal jet rezim Suriya.

Anak dalam video ini tampak duduk begitu tenang dengan wajah putih tertutup debu dan darah. Sesekali anak itu meraba-raba luka yang ada di muka dan kepalanya sebelum para relawan akhirnya membawa masuk korban lain yang tidak lain adalah anggota keluarganya.

Belakangan anak itu diketahui bernama Imran Daqnisy, anak umur lima tahun yang menjadi salah satu dari lima korban luka-luka akibat serangan roket rezim yang menarget kota yang baru-baru ini telah bebas dari blokade tersebut.

Rabu, 17 Agustus 2016

Karena Kelelahan, Pemuda ini Tidak Dapat Turun dari Gunung Batu yang Ia Daki


Tim SAR dari lembaga pertahanan sipil dan bulan tsabit merah berhasil menyelamatkan seorang pemuda yang terjebak di sebuah gunung di Provinsi Tanumah. Awalnya pemuda tersebut berniat untuk mendaki gunung terjal dan berbatu tersebut. Namun di tengah perjalanan tiba-tiba ia mendadak lemas sehingga tidak dapat meneruskan perjalanannya menuju puncak maupun turun kembali ke kaki gunung.

Sebelumnya ia meminta tolong kepada warga sekitar untuk menghubungi tim SAR dan mengabarkan bahwa ia mengalami kesulitan untuk turun dari gunung. Setelah mendapat berita tersebut, tim SAR segera datang ke lokasi dan berhasil membantu pemuda tersebut turun dari gunung.

Malaysia Mundur Jadi Penyelenggara Kongres FIFA 2017 Karena Israel


Malaysia mundur dari penyelenggara kongres FIFA 2017 setelah pemerintah menolak untuk mengeluarkan visa bagi perwakilan Israel yang harus ikut berpartisipasi dalam pertemuan tahunan tersebut.

Wakil presiden Federasi Sepakbola Malaysia, Afandi Hamzah mengatakan kepada AFP bahwa mundurnya Malaysia sebagai penyelenggara kongres disebabkan karena faktor keamanan yang ia sendiri tidak jelaskan secara detil. Namun pada saat yang sama ia juga menjelaskan bahwa hal ini terkait pula dengan pernyataan terakhir Wakil Perdana Mentri Zahid Hamidi.

Hamidi  menjelaskan bahwa Malaysia tidak dapat memberikan visa masuk bagi pejabat Israel dikarenakan tidak adanya hubungan diplomatik antara kedua negara. Selain itu, hal ini berpotensi meningkatkan sensitivitas di kalangan warga Malaysia.

Hamidi menambahkan, "Setelah mempelajari keuntungan dan kerugian, lebih baik untuk Malaysia  menghindari menjadi tuan rumah pertemuan tersebut."

Kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi di Malysia. Pada tahun lalu perwakilan Israel juga gagal berpartisipasi pada kejuaraan olahraga berlayar World Youth Championship, setelah penolakan serupa dari pihak berwenang Malaysia.

Penolakan pemberian visa pada warga Israel ini konon dilakukan atas latar belakang sejarah demonstrasi anarkis yang dilakukan oleh ratusan warga pada tahun 1997 karena partisipasi Israel dalam turnamen internasional kriket berlangsung di Malaysia waktu itu.

Selasa, 16 Agustus 2016

Pembrontak Hautsi Mempersenjatai Anak-anak untuk Ikut dalam Peperangan

Pembrontak Hautsi Mempersenjatai Anak-anak untuk Ikut dalam Peperangan


Pemberontak Hautsi dikabarkan telah mempersenjatai anak-anak di bawah umur untuk turut serta dalam peperangan melawan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi negara-negara Arab pimpinan Saudi Arabiya.

Para pengamat militer meyakini bahwa para pemberontak terpaksa melakukan hal tersebut dikarenakan kurangnya jumlah tentara di barisan pemberontak setelah banyak dari mereka terbunuh dalam peperangan dan sebagian lagi memilih untuk berhenti berperang.

Seagaimana juga dilansir oleh skynewsarabic, bahwa pemberontak tidak berhenti sebatas mempersenjatia mereka saja. Lebih dari itu para pemberontak juga ternyata meletakkan anak-anak tersebut di front terdepan dalam peperangan dan menjadikannya sebagai tameng hidup yang nantinya akan mereka beritakan di media-media pro pemberontak sebagai korban peperangan.

Di sisi lain, pemberontak juga kerap kali melakukan teror terhadap keluarga  tentara yang tidak mau atau mogok dari peperangan. Mereka mendatangi rumah-rumah warga dan mengancam akan memenjaraan mereka jika enggan mengirimkan keluarganya untuk ikut berperang di barisan mereka.